PENDIDIKAN KARAKTER BERFIKIR KRITIS (STUDI TEORI KARL R. POPPER)
Abstract
ABSTRACT
This research is a literature research with a qualitative approach to obtain descriptive data. The analysis of this research uses a descriptive reading about character education in this case critical character, then it is associated with the theory proposed by a scientist named Karl Raymund Popper, namely the theory of falsification. With today's reality where all the conveniences of technology and information are developing so massively, children must be equipped with strong characters who are able to deal with all problems or information they receive so they are not swallowed whole without knowing the validity of the problem. So that in this case educators must be able to grow and develop children's critical thinking so that they can be used as provisions in their lives to face the development of an increasingly strong world. This is in line with the falsification theory initiated by Karl Raymund Popper which states that an information or knowledge must be tested for errors in order to be declared as truth or solid knowledge. So that students can filter the information obtained, examine any knowledge obtained, and be able to solve problems with rational and systematic thinking.
Keywords: Character Education, Critical Thinking, Popper's Falsification
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh data deskriptif. Analisis penelitia ini menggunakan pembacaan deskriptif mengenai pendidikan karakter dalam hal ini karakter kritis, lalu dikaitkan dengan teori yang cetuskan oleh ilmuan bernama Karl Raymund Popper yaitu teori falsifikasi. Dengan kenyataan hari ini yang mana segala kemudahan ilmu teknologi dan informasi berkembang begitu massif, anak harus dibekai karakter kuat yang mampu untuk menghadapi segala persoalan atau informasi yang diterimanya agar tidak ditelan bulat-bulat tanpa mengetahui keshahihan persoalan tersebut. Sehingga dalam hal ini para pendidik harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir kritis anak agar bisa dijadikan bekal dalam kehidupannya menghadapi perkembangan dunia yang semakin kuat. Hal ini sejalan dengan teori falsifikasi yang dicetuskan oleh Karl Raymund Popper yang menyatakan bahwa sebuah informasi atau pengetahuan harus diuji kesalahannya agar dapat dinyatakan sebagai kebenaran atau pengetahuan yang kokoh. Sehingga siswa bisa memfilter informasi yang didapatkan, mengkaji setiap pengetahuan yang diperoleh, serta mampu menyelesaikan persoalan dengan pemikiran yang rasional dan sistematis.
Keywords
References
Agus Masrukhin (2013). Model Pembelajaran Character Building dan Implikasinya Terhadap Perilaku Mahasiswa.
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta
Assya'bani, R. (2020). Methodology of Scientific Reseacrh Programmes Imre Lakatos: Implikasi Terhadap Studi dan Pendidikan Islam. AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman, 7(2),218-231.
Bahri, A. S. (2021). Memproteksi Peserta Didik dari Bahaya Hoaks Dengan Literasi Kritis. Lentera : Jurnal Kajian Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran, 1 (3). https://journal.actual-insight.com/index.php/lentera/article/view/435
Chresty Anggreani, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan, Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol. 9, Edisi 2, November 2015
Dalmeri (2014). Pendidikan Untuk Pengembangan Karakter. Jurnal Al-Ulum, 14 (1)
Rahmawati, A. (2018). Tingkat Literasi Media Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Hibur Tanis (2013). Pentingnya Pendidikan Character Building dalam Membentuk Kepribadian Mahasiswa.
Komarudin, (2014). Falsifikasi Karl Popper Dan Kemungkinan Penerapannya Dalam Keilmuan Islam. Jurnal Attaqoddum, Vol. 6 (2),
Megawanti, P. (2015). Meretas permasalahan pendidikan di Indonesia. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2 (3).
Normaya Karim, Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Jucama Di Sekolah Menengah Pertama, EDU-MAT Jurnal Pendidikan Mtematika, Vol 3, No. 1, 2015.
Saputro, Hengkang Bara (2016). Peran Guru SD Dalam Membangun Karakter dan Kecakapan di Abad 21. Prosiding, Seminar Nasional PGSD dan BK yang diselenggarakan oleh FKIP UAD, tanggal 20 Maret 2016. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
P. Dwijananti, D. Yulianti , Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction, Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan (Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6, 2010
Pakpahan, R. (2017). Analisis Fenomena Hoax Diberbagai Media Sosial Dan Cara Menanggulangi Hoax. Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Teknologi, 1 (1).
Yahya Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri: Mendongkrak Kualitas Pendidikan, Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010.
Zubaidah, Siti (2016). Keterampilan Abad 21 : Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Prosiding, Seminar Nasional MIPA yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, tanggal 10 Desember 2016. Kalimantan Barat: STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.
Zubaidah, Siti (2018). Keterampilan Abad 21: Bagaimana Membelajarkan dan Mengaksesnya. Prosiding, Seminar Nasional Pendidikan Biologi yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Islam Riau, tanggal 28 April 2018. Riau: Universitas Islam Riau.
DOI: http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i3.8734
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran)
Secretariat
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Gedung B1, FKIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam
Pekanbaru Riau Indonesia 28293
e-mail : pajar@ejournal.unri.ac.id